Wednesday 20 July 2011

Antasida Menyeimbangkan pH Dalam Lambung

Kelenjar pada lambung setiap hari memproduksi sekitar dua sampai tiga liter cairan lambung yang bersifat asam. Cairan lambung ini mengandung asam klorida (HCl) dengan konsentrasi sekitar 0,03 M. Asam klorida ini yang menyebabkan lambung bersifat asam dengan pH sekitar 1,5.
Produksi asam lambung yang berlebihan akan menyebabkan sakit tukak lambung atau maag, dengan gejala mual, perih, dan kembung. Untuk menurunkan tingkat keasaman (kadar asam lambung) digunakan obat sakit maag yang dikenal sebagai antasida.

Antasida umumnya merupakan senyawa yang bersifat basa, sehingga dapat menetralkan kelebihan asam yang terdapat di dalam cairan lambung. Beberapa senyawa yang digunakan antasida misalnya, kalsium karbonat (CaCO3), natrium bikarbonat (NaHCO3), magnesium karbonat (Mg(OH)2), aluminium hidroksida (Al(OH)3) atau kombinasinya.
Reaksi yang terjadi adalah:
NaHCO3 (aq) + HCl(aq)  NaCl (aq) + H2O(l) + CO2(g)
CaCO3 (s) + 2HCl(aq)  CaCl2(aq) + H2O (l) + CO2 (g)
MgCO3 (s) + 2HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2O (l) + CO2 (g)
Mg(OH)2 +2HCl(aq)  MgCl2(aq) + 2H2O(l)
Al(OH)3 (s) + 3HCl(aq)  AlCl3(aq) + 3H2O
Gas CO2 yang dihasilkan dalam reaksi tersebut dapat menyebabkan tekanan gas di dalam lambung menigkat, sehingga dikeluarkan dengan bersendawa. Umumnya obat antasida yang banyak dipilih adalah jenis yang sukar larut, sehingga reaksinya lambat dan dapat bertahan lama, misalnya aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida. Beberapa obat maag misalnya mylanta, alumy, promag, dan sejenisnya mengandung senyawa utama magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida.

No comments:

Post a Comment